Selasa, 25 November 2014

Tentang Setia

 
selalu ada cerita tersimpan di hatiku, tentang kau dan hujan...

“ Chelsea ayo masuk!” teriakku memanggil Chelsea saat rintik hujan perlahan turun membasahi halaman rumah. Chelsea hanya memandangiku lalu berlari ke sudut halaman rumah. Ia duduk terdiam memandangi langit yang semakin menghitam. “Chelsea, ayo masuk cepat ! ayo masuk, nanti kau kehujanan!” teriakku lagi. Ia tetap berada di tempat yang sama, memandang langit yang sama, tanpa satu suara yang keluar dari mulutnya. Entah apa yang ia lakukan, aku hanya takut ia kehujanan. “ Chelsea, ayo masuk!” teriakku lagi untuk kesekian kalinya. Aku melambaikan tanganku berulang kali untuk mengajaknya masuk ke dalam rumah. Tapi dia tetap terdiam, tak bergerak satu langkah pun, dan masih memandang langit yang sama.
Dan akhirnya butiran- butiran hujan membasahi tubuhnya. Ia berlari kesana kemari seakan menikmati indahnya hujan. Seolah-olah aku baru saja melihat seorang anak kecil yang sedang bergembira karena hujan datang. Ia tampak sangat bahagia, dan lebih bahagia dari biasanya. Tetapi entah kenapa, firasatku berkata lain. Aku tak tahu apa yang ada dipikiranku sekarang, aku hanya merasa takut. Takut untuk kehilangan. Kehilangan untuk yang kesekian kalinya. Aku ingat betul saat saat seperti ini, satu tahun yang lalu. Saat hujan datang lebih deras dari biasanya. Saat dimana aku mengetahui kalau Chelsea mulai rapuh. Ya, aku tau dia sudah mulai menempuh masa tuanya. Tapi tak sedikitpun aku melihatnya tampak seperti seseorang yang sengsara dalam masa tuanya. Dia selalu tampak ceria, selalu setia menyambutku saat aku pulang, dan selalu setia menungguku. Walau terkadang ia sangat menjengkelkan. Pernah suatu kali, ia duduk mendekatiku lalu mengambil buku harianku yang berada tak jauh dari tempat aku duduk. Ia mengambilnya dan kemudian menyembunyikannya di suatu tempat yang tak kuketahui. Sempat aku memarahinya,sempat juga aku memukulnya berulang kali, terkadang bukan dengan tangan tapi dengan kertas koran. Tapi kau tahu? Dia malah duduk didepanku lalu memiringkan kepalanya sambil memandangiku dengan wajah yang memelas. Ya, wajah itu memang jurus terjitu untuk meluluhkan hatiku. Walaupun sampai sekarang aku masih jengkel ketika mengingat hal itu.
Malam ini aku dan Chelsea hanya berdua di rumah. Hujan masih setia menemani malamku. Aku duduk di kursi dekat jendela sambil mengerjakan beberapa tugas yang harus dikerjakan malam itu juga. Sesekali aku melihat Chelsea yang tidur di sudut ruangan. Kuambil selimut yang biasa ia pakai untuk menghangatkan tubuhnya. Tak lupa kuambilkan beberapa makanan kesukaannya. Kuletakkan semua itu disamping tubuhnya, dengan penuh harap ia mau memakannya walau hanya secuil saja. Sampai akhirnya, aku terlelap dalam bunga tidurku.
Esok harinya, Chelsea membangunkanku. Sang surya juga menyapaku dengan senyum indahnya, burung burung berkicau lebih indah dari biasanya, dan embun pagi sudah mulai menipis. “pagi Chel.” Kataku sambil tersenyum memandanginya. Ia hanya terdiam lalu duduk disampingku sambil berusaha mendekatkan tubuhnya ke arahku. Entah kenapa, ini tampak sangat berbeda dari biasanya. Dan lagi lagi, firasat buruk itu muncul. “ah, mungkin Chelsea hanya ingin lebih dekat denganku.” Pikirku untuk sedikit menghilangkan rasa khawatirku. “ Chel, aku mandi dulu ya.” ucapku pada Chelsea yang masih duduk terdiam tanpa kata.
Dan kau tahu? Firasat itu benar. Ketika aku selesai mandi, aku segera menuju ke kamarku untuk segera berangkat ke sekolah karena hari ini ada ulangan 2 mata pelajaran yang sama sama hafalan. Tapi sampai di pintu kamarku, kulihat buku harian yang waktu itu sempat hilang karena diambil oleh Chelsea. Kubuka halaman paling belakang buku itu, tampak foto dan tulisan yang sama masih tertulis disitu. Tulisan itu “ Aku Sayang Chelsea” ada fotoku dan Chelsea disitu. Disamping buku harian itu Chelsea terbaring dengan posisi mata tertutup, aku berpikir dia tidur. Tapi saat kupanggil namanya berulang kali, ia tidak merespon. “ Chelseaaa!!!!!!” teriakku untuk terakhir kalinya sehingga semua seisi rumah menghampiriku. Dan sampai pada akhirnya seseorang  berkata “ Chelsea sudah tidak ada disini.”. entah apa yang aku rasakan saat itu, semua materi yang seharusnya  sudah hafal seketika hilang terganti oleh beberapa kenangan bersama Chelsea.
Andai saja kau tahu, Chelsea adalah anjing yang sangat berarti dihidupku. Dia lebih dari sekedar anjing peliharaan. Sudah bertahun tahun ia menemaniku, dari ia kecil sampai ia pergi meninggalkanku untuk selamanya. Dia anjing terhebat yang pernah aku temui. Kau tahu? Aku bisa sekolah karenanya. Kog bisa? Maksudnya bagaimana? Banyak orang selalu bertanya hal yang sama padaku. Dan sekarang, aku akan menjelaskannya padamu. Chelsea hampir setiap tahunnya beranak kira kira 4 sampai 5 ekor anak anjing. Dan anak anjing itulah yang selalu dijual dan hasilnya untuk bayar uang sekolah. Bagaimana dengan gaji orang tua? Gaji orang tua cukup untuk kebutuhan sehari hari dan sisanya ditabung untuk uang cadangan kalau ada keperluan mendadak. Ayahku selalu berkata padaku begini “ kamu bisa sekolah karena anjing, kamu bisa naik motor ya karena anjing, makanya hewan itu jangan dimarahi, hewan itu juga perlu kasih sayang, dia sudah berusaha menyenangkan kamu, sekarang apa balasanmu?”
Disisi yang lain, sempat aku berpikir, seorang manusia yang selalu berbicara tentang rasa berterima kasih dan setia saja belum tentu bisa berterima kasih dan setia pada orang lain. Tapi kenapa hewan sekecil ini bisa membuatku mengerti kalau kau harus lebih setia daripada seekor anjing. Chelsea yang terkadang sering kupukul karna jengkel, sering aku memarahinya, tapi ia tetap membangunkanku tiap pagi, menyambutku dengan ceria, dan kau tahu? Tak pernah sedikit pun ia menyakitiku walau aku sering membuatnya terluka. Masih ingat cerita Hachiko yang menunggu tuannya pulang di sebuah stasiun selama 9 tahun? Lalu apa yang kau dapat dari cerita itu? Belajar setia. Setia ! setia ! dan setia !. Ya, sekarang tanyakan pada hatimu. Apakah kau sudah lebih setia dari seekor anjing? Atau malah kau masih kalah dengan hewan itu? Jika belum, mulai belajar setia dalam perkara yang kecil dari sekarang karena kau harus lebih setia daripada seekor anjing…

Jumat, 17 Oktober 2014

Rindu


" I want you to miss me, like I'm missing you.."
Bukankah hal yang bodoh bila merindukan seseorang yang belum tentu merindukan kita juga? dan bukankah hal yang tak wajar bila hanya merindukan tawanya? bukankah biasanya yang  dirindukan adalah keberadaannya untuk kita?tapi kenapa? kenapa hal yang berbeda terjadi padaku?
Aku merindu. Ya, aku memang rindu, tapi aku tak rindu wajahnya, keberadaannya, aku hanya rindu satu hal. Aku rindu suaranya.
Suara yang selalu menghiasi malam indahku. suara yang selalu menenangkan hati, suara yang selalu memberi semangat untuk selalu berjuang, suara yang selalu menyanyikan lagu dengan nadanya yang indah. Suara yang selalu membuatku mengerti.
Mengerti tentang kehidupan, mengerti tentang usaha dan doa, mengerti tentang suatu keikhlasan hati, mengerti betapa indahnya dikasihi dan mengasihi.
Ini aku.Di sini.
Masih menatap bintang yang sama. Bintang yang pertama kali mempertemukanku dengannya. Bintang yang slalu hadir saat aku sendiri.
Rasanya aneh bila bintang itu tak berada ditempatnya.Sama sepertiku, rasanya tak wajar bila aku tak merindukan sesosok malaikat yang baik adanya.
Aku tahu. Dia tak mungkin merindukanku seperti aku merindukannya.
Mungkin berhari-hari, bertahun-tahun, tak cukup bila hanya merindunya. Mungkin suatu saat nanti, disaat yang tepat nanti. Di mana semua keinginan telah tercapai. Dia akan kembali. Kembali untuk menceritakan semua. Semua yang dapat menyembuhkan rasa rinduku.
Aku di sini, dan tetap di sini untuk merindu dan menunggunya.

Kamis, 16 Oktober 2014

Catatan Kecil Tentang Wanita Tegar


Hari ini.
Ketika senja mulai datang, datang dengan beberapa kawannya yang mengingatkanku pada memori dua tahun yang lalu. Angin yang berhembus, berhembus dengan cepatnya. Air yang membasahi setiap sudut halaman rumah, dan suasana hening yang ada seakan tahu apa yang sedang aku pikirkan saat ini. Mereka mampu membawaku kembali dalam arus nostalgia.
Tepat dua tahun yang lalu, ketika aku masih sering duduk di salah satu bangku taman sekolah. Masih sering memandangi indahnya alam, masih sering bertingkah layaknya anak kecil tanpa dosa. Aku melihat seorang perempuan yang duduk dengan wajah yang muram sambil memegang sebuah foto. Di dalam foto itu, ada satu wanita dan satu balita dengan wajah yang imut. Perempuan itu sebaya denganku. Entah berapa lama aku memandanginya sehingga ia mulai tersadar dan mendekatiku. Belum sempat aku bertanya apa yang sedang terjadi dengannya, air matanya turun menghiasi setiap sudut gelap matanya.Ia mulai bercerita tentang kisah hidupnya padaku, kisah hidup yang selama ini selalu menghantui kehidupannya yang sederhana.
Dia.
Dia yang tinggal dalam sebuah keluarga kaya raya tetapi tak pernah bahagia. Dia yang selalu butuh perhatian tapi tak pernah diperhatikan, dia yang selalu ingin dimanja tapi pernah dimanja, dia yang selalu ingin merasakan kasih sayang tapi tak pernah diberi kasih sayang, dia yang selalu mencoba tegar dalam hidupnya tapi tak pernah ada seorang pun yang peduli padanya.
Dia yang mencoba bertahan saat keadaan dalam hidupnya mulai tak terkendali lagi. Berawal dari ibu yang dikasihinya meninggalkan dia untuk selama lamanya, sampai ayahnya yang harus terjerat dalam kasus narkoba.Bagaimana jika itu berada dalam posisimu? Akankah kamu dapat menerima segala keadaan itu? atau malah kamu frustasi lalu memilih untuk mengakhiri hidupmu? atau kamu malah menyalahkan Tuhan? aku rasa pertanyaan itu hanya kamu sendiri yang tahu jawabannya. Yang aku tahu, aku kagum padanya. Walaupun beban yang ada dipundaknya terasa berat, ia tak pernah sekalipun berani menyalahkan Tuhan, dia tetap bersyukur dan berdoa kepada Tuhan, dia juga tak pernah menampilkan wajah yang penuh kesedihan karna beban yang dialaminya. ya, dia menutupi segala beban yang dialaminya dari orang-orang yang ada di sekitarnya. Pernahkah kamu berpikir betapa sulitnya menyimpan beban dan menyembunyikannya dari setiap orang yang berada di dekat kita, termasuk sahabat kita sendiri? menyembunyikan semua itu tak semudah saat kamu membalikkan telapak tangan, tak seringan saat kamu memegang kapas.
 Dia.
Dia adalah orang yang paling tegar yang pernah aku temui. Jujur saja, dari sekian banyak orang yang bercerita padaku, baru kali ini aku bisa ikut meneteskan air mata saat dia bercerita tentang kisah hidupnya. Entahlah, yang kupikirkan saat itu hanyalah satu hal, dia dan segala daya yang ia punya, dengan segala cara yang telah berulang kali ia coba walaupun tahu semua itu takkan dapat mengubah semua yang terjadi dalam hidupnya, ia tetap bisa menjalani hidupnya seolah tak terjadi apa apa, tersenyum seolah tak pernah mengenal apa itu menangis, dan satu hal yang ia katakan di akhir ceritanya.
" Kamu tidak akan pernah tahu setegar atau sekuat apakah kamu, jangan pernah menyalahkan Tuhan, karna Tuhan takkan pernah memberikan cobaan melebihi batas kemampuanmu.Keep strong ! your life is a grace !"

Sabtu, 04 Oktober 2014

Weakness



You can find on your self
Though you're look like the star
That can't reach with everyone
With the truly of your dreams
There is still a little weakness...

On the hardest way
Of their life, I know...
So many the high dreams
Just trust me, you can do it !
Wiith every weakness you have.

We are the same person.
And a lot of common
But you know, just different mind..
Always look at the top
And always look at the bottom...

Without weakness you're nothing.
Because life is always respect
We are the winner of everything
There's not an arrogant in our soul
Start from weakness to beginning our dreams....

Sabtu, 09 Agustus 2014

Orang Tuaku Sahabatku ?

"Ayah Ibu membatasi kebebasanku, begini gak boleh begitu gak boleh. Ortuku menganggapku masih kayak bocah, mirip kamera CCTV yang selalu mengawasiku 24 jam nonstop!! Mereka gak pernah puas dengan apa yang kulakukan, yang kulakukan selalu saja salah di mata mereka. Ibuku selalu ngomel seperti CD rusak, capek dengernya. Ayahku protektif, ibu terlalu mengontrol, mereka seperti gak percaya kepadaku. Ortuku terus menerus mengajariku hal hal yang sudah aku tahu, mereka memperlakukanku seperti aku bodoh."

Apakah kamu punya pengalaman seperti beberapa komentar diatas? jika ya, sebenarnya kamu punya ortu yang normal. Gak usah khawatir, karena kebanyakan anak muda juga mengalaminya. Gimana supaya perang dingin antara kamu dan ortumu gak berlanjut? gimana bikin hubungan kamu dengan ortu menjadi lebih hangat? gimana jadiin ayah ibu gak sekedar sebagai ortu tapi juga sahabat?
Sebelumnya kita harus memahami lebih dahulu kenapa ortu bersikap seperti di atas. Selama kita gak memahami alasan mereka, selamanya kamu menganggap ortumu jahat, gak asyik, dan menyebalkan.
Walau gak mudah memasuki masa remaja, yang notabene akan banyak penyesuaian sana sini, plus seabrek masalah, hal yang sama juga terjadi pada ortu. Yup, menjadi ortu dari anak remaja juga gak kalah berat. Mereka punya masalah lebih banyak, mengalami stres, khawatir, dan tanggung jawab lebih besar. liat betapa besar beban dan tanggung jawab yang ortu kamu pikul . Dengan cara ini, kamu bakal lebih menghargai ortu kamu.
Ini yang dilakukan ortumu....
  •  Karena kamu bertambah besar, kebutuhan keluarga berarti bertambah banyak. Akibatnya, ortu bekerja lebih keras untuk bisa mencukupi kebutuhan yang semakin banyak.
  • Ortu akan berusaha cari uang lebih banyak agar kamu bisa masuk ke sekolah terbaik, meski untuk itu mereka harus mengeluarkan biaya yang sangat besar.
  • Ortu harus bayar berbagai cicilan dan tagihan.
  • Ortu berupaya kamu gak minder saat gaul sama teman teman, karena itu mereka berusaha kasih uang jajan cukup, beliin baju,gadget, atau hal lain yang kamu pake untuk sosialisasi dengan teman temanmu. padahal dananya gak sedikit kan?
  • Ortumu barangkali udah mulai punya masalah kesehatan, tapi kerap kali mereka menganggap gak terjadi apa apa supaya bisa tetap bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
  • Ortumu kerap cekcok. Tau gak, 80% cekcok itu karena soal uang?
  • Beberapa ortu punya tanggung jawab terhadap ortu mereka ( Kakekmu / Nenekmu ), terutama merawat mereka.
Setelah kamu paham besarnya pergumulan, masalah, dan tanggung jawab ortumu, mestinya kamu bisa bayangin beratnya jadi ortu. kamu punya banyak waktu buat dirimu, hobi dan kesenanganmu, main sama teman, tapi waktu mereka kebanyakan habis buat kerja dan mengatur rumah, agar kamu bisa tetap aman dan senang.
Tau gak kekhawatiran terbesar mereka ? itu adalah....KAMU !! Karena mereka begitu cinta dan peduli sama padamu. Meski kadang cinta mereka disampaikan dalam bentuk kedisiplinan, marah, omelan, aturan, larangan, dsb. Mereka khawatir kalau kamu gak belajar serius, kamu gak survive di dunia nyata yang persaingannya begitu ketat. Mereka khawatir kalau kamu terlalu bebas, kamu bisa terjerumus kepada pergaulan buruk yang nantinya menghancurkan masa depanmu. Mereka khawatir kalau kamu memiliki masa depan suram, karena itu mereka berusaha sekuatnya untuk melakukan yang terbaik untuk kamu. Hal hal ini bikin mereka terlihat sok ngatur, protektif,suka ngomel, dsb. Mestinya kamu tahu kalau mereka melakukan semuanya itu untuk kamu.
Emang sih ortu melakukan semuanya itu karna care. tapi apa gak ada cara lain selain ngomel, marah, banyak ngatur? Mau ortu berubah? It depends on you !! Ketika kamu ngamuk ngamuk terus, kamu nunjukin kalo kamu kekanak- kanakan, makanya ortu ngatur kamu terus dan memperlakukan kamu seolah kamu anak anak. Ketika kamu susah nurut , kamu menunjukkan kalo kamu gak bisa dipercaya. Makanya ortu ngawasi bak CCTV 24 jam ! Ketika kamu males, kamu menunjukkan kalo kamu gak tanggung jawab, maka mereka ngomel supaya kamu lebih disiplin. Ketika kamu bohong, kamu sedang menunjukkan kalo kamu gak jujur. Makanya ortu protektif, supaya mereka tahu keadaanmu yang sebenarnya. Mau ortu berubah? Kamu sendiri harus berubah lebih dulu !!

Senin, 30 Juni 2014

Mimpi


 " It's great day... When I can see your smile in my dreams.. :') "
Dia.
Orang yang dulu takkukenal. Takkukenal senyumnya, wajahnya, namanya, sampai sifatnya. Kini telah menjadi segalanya. Entahlah, aku tak tahu kenapa itu terja. Sebuah pertemuan singkat dan perhatian yang mengawali semua itu. Perhatian yang belum pernah aku dapatkan kecuali dari ayahku sendiri. Perilaku itu.
Aku tak tahu kenapa ia melakukannya, sikapnya yang dewasa, bertanggung jawab, sopan, ramah, kegigihannya, ketaatannya. Seolah menghipnotis pikiranku menjadi teramat kagum dan terpesona padanya. Bukankah terlalu sempurna untuk dimiliki oleh seorang wanita yang berparas sederhana sepertiku?
Tapi.
Aku suka caranya. Caranya membuatku tersenyum bahagia, caranya memperhatikanku, caranya menghargai perempuan, caranya memainkan beberapa alat musik yang penuh dengan irama dan melodi.
Tapi.
Lagi lagi aku bepikir. Seberapa pantaskah aku memilikinya? memiliki yang jelas berada jauh denganku. Seberapa pantaskah aku mengaguminya? mengagumi yang jelas mengagumi yang lain. Seberapa pantaskah aku merindukannya? merindukan yang jelas tak pernah merindukanku. Dan seberapa pantaskah aku. Jika aku memimpikannya?? memimpikan yang jelas tak pernah memimpikanku.
Memandang wajahnya yang cerah, matanya yang selalu memancarkan pelangi, senyumnya yang selalu berhasil membuat semua orang ikut tersenyum besamanya. Terasa sangat indah walau hanya dalam mimpi. Mimpi yang terkadang membuatku lupa siapa aku sebenarnya di dunia nyata.
Aku tahu.
Itu takkan mungkin pernah pantas, aku masih tahu diri, aku tak bisa memilikinya, yang aku tahu, walaupun sampai akhirnya dia memang hanya ada dalam mimpiku. Sampai kapan pun, dia takkan pernah terganti.
Kini aku berharap dapat mengaguminya walau dalam mimpi. Ketika aku terbangun dari mimpiku, dia menjadi orang pertama yang membuatku tersenyum, tersenyum karna aku masih bisa melihatnya dari kejauhan tanpa satu orang pun yang tahu.

Things Will Get Better

 
I'm the one that's always been here
Even through the darkest nights
And brave the tide
For you and me

All I ever needed was you
You never have the worry at all
What happened to us
What happened to love

Every step seems just a little better
Your mistakes don't really seem to matter
I want that going OK.
As long as I got you and you got me

I've been saying to myself be stronger
Like work it out; it's gonna take a little bit longer
As long as I got you, you got me, you say
Things will get better

A mirrors now would've been so clear
Every shadow like a broken glass
Can we mend the past
With me and you

Maybe I should face the truth
I need you to be what I know you can be
Don't give up on us
Don't give up on love

Every step seems just a little better
Your mistakes don't really seem to matter
I want that going OK
As long as I got you, and you got me

I've been saying to myself be stronger
Like work it out; it's gonna take a little bit longer
As long as I got you, you got me, you say
Things will get better

Jumat, 09 Mei 2014

Karena Senyuman





Ini kisahku,  kisah yang terkadang teramat sulit untuk kuceritakan..
Aku Renata,biasa dipanggil Rere, anak kelas dua SMA favorit di Jakarta. Terlahir dalam keluarga yang sederhana. Anak dengan rambut hitam dan bergelombang, berkulit hitam, tinggiku pun bisa dibilang tinggi tapi bisa juga dibilang pendek. Aku tak cantik, tak kaya, tak pandai dalam bidang olahraga, dan aku terkadang iri pada teman temanku yang punya orang tua yang kaya raya…
Entahlah, tapi ini yang kurasakan.. selalu dibanding bandingkan dengan temanku yang lain, dimarahi setiap aku melakukan satu kesalahan, hidup dalam berbagai peraturan yang terkadang membuatku merasa tertekan. Seakan hidup dalam belenggu penjara. Ya tapi inilah hidup..
Beruntung aku mempunyai sahabat yang slalu menyemangatiku..dia Fransisco, cowok terganteng  di sekolah, tajir, ramah,tinggi, pintar dalam berbagai hal terutama hal music, dia jagonya.. ya, bisa dibilang banyak cewek ngantri buat jadi pacarnya, tapi sayang dia masih jomblo sampe sekarang. Entah kenapa ketika ditanya kenapa dia masih jomblo sampe sekarang dia slalu diam seribu bahasa. Ya , walau kadang dia suka jail tapi aku….
“WOYYY..!!! ngelamun aja,entar kesambet loh,” teriak Frans membuyarkan lamunanku.
“ih, apaan sih, kaget gue bisa bisa gue jantungan nih, jail banget sih,”
“hehe,iya deh mangap, senyum dong entar mataharinya nangis trus gak mau muncul gara gara gak liat senyum kamu, “ katanya merayu.
“ah, apaan sih Frans udah deh, gue udah kebal sama gombalan gitu. Nih nih senyumnya,” kataku sambil tersenyum melihat Frans.
Dia hanya tersenyum lebar, menatapku tajam seakan ada yang salah ketika aku tersenyum.  Jantungku berdetak sangat kencang. Entah kenapa ini terjadi, aku tak mengerti kenapa ada yang lain ketika aku menatapnya..
“hey, kamu cantik kalo kayak gitu, tapi .. lebih cantik lagi kalo mau traktir gue..” katanya dengan memalingkan wajah ke salah seorang cewek yang tengah duduk di bangku taman sekolah.
“yah, itu sih mau lo, eh, ada Loly  tuh kayaknya tipe lo deh,deketin sana siapa tau bisa nyantol. Ya, itung itung biar gak  forever alone kayak gini..”

%%%

Mulai saat itu, aku berusaha mencarikannya seorang cewek yang tepat untuknya. Mulai dari telpon teman sana sini untuk diajak  kencan si Frans sampe tukang parkir cewek tua depan sekolah diajak kencan juga. Tapi semua gagal, dia tetap jomblo. Dan aku sendiri sudah punya pacar.
“ Frans, udah semua cewek  temen gue udah lo kencanin,masak gak ada yang nyantol satu pun? usaha gue gagal dong.. gue sampe bingung sama jalan pikiran lo, lo tajir, lo tinggi, lo ganteng, lo taat sama Tuhan, apa lagi yang belum perfect,hah???!!!” bentakku.
“ udah bicaranya, udah selesai marah marahnya?? Gue muak Re !!!, gue gak mau lo jodohin gue punya pilihan sendiri, gue udah suka sama seseorang tapi sayang orang itu gak pernah tau yang namanya peka !!!”
“ kalo lo punya pilihan seharusnya lo…”
“STOPPPP, dia udah punya yang lain Re, gue gak mau ganggu hubungannya. Mendingan lo pergi dari sini sekarang.Gue mau sendiri.” Bentak Frans  untuk yang pertama kalinya aku lihat..
Sakit.. ya amat sakit untuk dirasakan. Kenapa? Apa aku salah bila aku ingin membantu temanku sendiri??? Kenapa? Kenapa aku selalu salah dimata semua orang???!!! Tanpa terasa air mata tlah menhiasi sudut sudut gelap mataku..

%%%

Saat di sekolah..
Semua berubah, yang dulunya ketika aku duduk sendiri selalu ada Frans yang selalu membuat gombalan yang kadang membuatku tertawa lebar. Kini semua terbalik seratus delapan puluh derajat. Frans berubah cuek, ketika melihatku pun ia memalingkan wajahnya. Dan sekarang dia dekat dengan Loly. Aku turut senang ketika mengetahui mereka dekat mungkin sebentar lagi  Frans akan melepas status jomblonya.Tapi kenapa sebagian hatiku terasa amat sakit ketika melihat Frans dengan Loly? Apa aku…
Seminggu setelah itu,..
Aku putus dengan pacarku. Entah , hanya ada sakit disini.. dalam hati ini..ditinggal Frans, diputus pacar.. argghhhhh, kenapa rasanya hidupku penuh dengan cobaan yang berat????!!!!  Hanya lewat tetesan air mata aku meluapkan keluh kesahku. Karna aku.. aku tak pernah bisa meluapkan lewat apapun kecuali dengan air mata ini.
“ini, buat kamu..” kata seorang cowok dibelakangku sambil menyerahkan sekotak tissue.
“ Franss, itu elo kan?? Frans gue kangen elo, elo yang selalu ada buat gue, gue gak mau kehilangan lo sama kayak gue kehilangan pacar gue, gue gak mau kehilangan lo untuk kedua kalinya Frans…” kataku sambil memeluk erat Frans. Dan seketika itu juga, tangis gue tumpah dipelukan itu..
“hey, lo pikir gue gak capek apa bersikap cuek  sama lo. Gue … gue  juga kangen lo..udah nih ada tissue dilap dulu tuh gak enak kan diliatin orang. Lagi pula nanti baju gue juga basah lagi gara gara lo”
“ihh, Frans apaan sih, thanks ya,eh, lo jadian ya ma Loly?? Ciiiyyyee..”
“lohh lohh.. suasana lagi kayak gini masih aja mikirin cewek, ckckck.. gue gak ada hubungan apa apa kog ma dia. Lagi pula gue masih ngincar cewek gak peka itu, eh bentar deh, lo cemburu yaa?? Hayooo??? ketahuan deh, haha” ucapnya sambil menunjukku.
“ haha, ya enggak lah, masak gue cemburu sama lo it’s impossible,”
Jawabanku sejenak membuat suasana hening. Dia menatapku tajam dan lebih tajam dari biasanya.. entah tapi kali ini kayaknya emang beneran salah omong..sekitar 30 menit tidak ada satupun diantara aku dan dia yang mengeluarkan sepatah kata. Tak lama kemudian, frans memegang tanganku..
“Re, besok gue mau pindah ke China..  gue harus ikut ayah gue disana, maaf Ree gue baru bilang sekarang..dan gue tau mungkin gue gak akan kembali kesini lagi karna gue mau menetap disana..maafin gue ya Rere, lo orang yang paling mengerti gue..besok gue berangkat jam 7,” kata Frans perlahan.
Kata kata itu..
Aku hanya bisa menghela napas panjang, mataku tampak berkaca kaca.. tak ada sepatah dua patah kata yang dapat terurai dari mulutku. Rasanya seperti ditutup dengan selotip besar dan tebal sehingga tak bisa bicara..
Melihat hal itu, Frans tersenyum. Tersenyum yang lebih lebar dari biasanya.. senyum yang lebih tampak manis dari biasanya, aura tampan yang membuatku terlena..hilang seketika..

%%%

Esoknya pukul 06.55….
“ biarlah biarlah hariku dan harimu terbelenggu satu oleh ucapan manismu…”
Dering sms terdengar keras pagi itu.. tapi aku masih tertidur pulas. Entah kenapa rasanya mata ini tak enak untuk melihat karna bengkak gara gara nangis semalam suntuk..dering itu terdengar 3 kali dan aku belum bangun juga..
Sampai pukul 08.00 aku terbangun dengan mata yang sudah mendingan..terlihat 3 sms dari Frans..kubaca sms pertamanya..
“ Rere, selamat pagi temanku yang cantik..pasti kamu baru bangun kan? Ya, setidaknya aku mau ngucapin slamat tinggal walau gak bisa bicara langsung lewat telepon karna takut ganggu si cantik yang lagi tidur, byee :D “
Aku pun membalas sms itu,..
“haha,iya baru bangun nih, bye ganteng..gak bakalan kangen kog paling rindu sama gombalanmu itu..haha, byee ganteng atu atu yak :D”
Aku pun keluar kamar dan menuju ruang keluarga . disitu ada mama yang sedang nonton berita. Aku pun duduk sambil ikut melihat tv. Dan secara tiba tiba…
“ Pemirsa setia. Baru saja ada kabar tentang jatuhnya pesawat penerbangan Indonesia – China pada pukul 07.30. pesawat itu terjatuh di laut China sampai sekarang masih dilakukan pencarian.sekian sekilas info hari ini. Salam Redaksi”
Aku terperanjak dari sofa yang aku duduki..segera kulihat 2 sms Frans terakhir..

Re, mungkin ini pesen terakhir gue sama lo, lo harus jadi cewek yang kuat karna gue sekarang udah gak bisa ngelindungin lo kayak dulu lagi. Lo harus banyakin senyum. Karna senyum lo hari hari orang lain bisa berubah jadi berwarna, dan waktu lo senyum lo cantik..canttiiiikk banget kayak bidadari, gue gak lagi gombalin lo, gue serius..dan gue mau ngomong satu hal sama lo..”


Air  mataku kembali membanjiri pipiku..entah, apa aku masih kuat untuk membaca sms terakhir Frans?? Atau aku tak membaca dan membiarkan rasa penasaranku ini menggantung begitu saja?? Kubuka perlahan dan isinya..

“ Rere, sorry dulu gak berani ngungkapin ini sama lo. Karena setiap rayuan gue lo slalu anggap becandaan. Tapi  jujur gue akuin itu gak becanda dan itu serius. Rere..Renata, gue suka sama lo, gue sayang sama lo, dari awal gue ketemu sama lo,, Re, I love you..”


Air mataku buyar ketika kata kata itu aku baca..air mata ini bukan lagi air mata biasa.. air mata ini turun dengan derasnya seperti hujan dengan angin dan petir yang selalu menyambar disetiap titik sudutnya…
“Frans..kenapa?? kenapa lo baru ngomong sekarang..gue juga suka sama lo !!! gue sayang sama lo !!! gue suka gombalan lo, senyum lo, semua yang ada pada lo !!! tapi kenapa Frans, lo pergi secepat ini???!!!! Tanpa pernah jadian…kenapaaaa????!!!”

%%%

Setelah kejadian itu,
Aku bertemu dengan cowok yang bisa dibilang sifatnya hampir mirip dengan Frans, namanya Reval.. tapi Frans tetap sahabatku yang takkan pernah terganti posisinya di relung hatiku..
Dan aku lebih sering melihat ke atas. Melihat Frans di langit langit malam yang bertabur bintang. Berharap Frans adalah salah satu dari bintang itu..
            Aku mengerti..mengerti kalau aku harus menjadi Renata yang selalu murah senyum lebih dari biasanya, lebih kuat dari biasanya, lebih tegar dari biasanya.. karna aku tau Frans akan sangat senang. Ketika dia tau sahabatnya ini berubah menjadi gadis yang banyak disukai orang  karena dia..tetap sahabat karibku…
Dan jika aku diberi kesempatan untuk memohon dan doa itu terkabul. Aku ingin berkata, aku mau memilki sahabat seperti Frans  sekali lagi…
 
Aalona's Blogger Template by Ipietoon Blogger Template