Kamis, 16 Oktober 2014

Catatan Kecil Tentang Wanita Tegar


Hari ini.
Ketika senja mulai datang, datang dengan beberapa kawannya yang mengingatkanku pada memori dua tahun yang lalu. Angin yang berhembus, berhembus dengan cepatnya. Air yang membasahi setiap sudut halaman rumah, dan suasana hening yang ada seakan tahu apa yang sedang aku pikirkan saat ini. Mereka mampu membawaku kembali dalam arus nostalgia.
Tepat dua tahun yang lalu, ketika aku masih sering duduk di salah satu bangku taman sekolah. Masih sering memandangi indahnya alam, masih sering bertingkah layaknya anak kecil tanpa dosa. Aku melihat seorang perempuan yang duduk dengan wajah yang muram sambil memegang sebuah foto. Di dalam foto itu, ada satu wanita dan satu balita dengan wajah yang imut. Perempuan itu sebaya denganku. Entah berapa lama aku memandanginya sehingga ia mulai tersadar dan mendekatiku. Belum sempat aku bertanya apa yang sedang terjadi dengannya, air matanya turun menghiasi setiap sudut gelap matanya.Ia mulai bercerita tentang kisah hidupnya padaku, kisah hidup yang selama ini selalu menghantui kehidupannya yang sederhana.
Dia.
Dia yang tinggal dalam sebuah keluarga kaya raya tetapi tak pernah bahagia. Dia yang selalu butuh perhatian tapi tak pernah diperhatikan, dia yang selalu ingin dimanja tapi pernah dimanja, dia yang selalu ingin merasakan kasih sayang tapi tak pernah diberi kasih sayang, dia yang selalu mencoba tegar dalam hidupnya tapi tak pernah ada seorang pun yang peduli padanya.
Dia yang mencoba bertahan saat keadaan dalam hidupnya mulai tak terkendali lagi. Berawal dari ibu yang dikasihinya meninggalkan dia untuk selama lamanya, sampai ayahnya yang harus terjerat dalam kasus narkoba.Bagaimana jika itu berada dalam posisimu? Akankah kamu dapat menerima segala keadaan itu? atau malah kamu frustasi lalu memilih untuk mengakhiri hidupmu? atau kamu malah menyalahkan Tuhan? aku rasa pertanyaan itu hanya kamu sendiri yang tahu jawabannya. Yang aku tahu, aku kagum padanya. Walaupun beban yang ada dipundaknya terasa berat, ia tak pernah sekalipun berani menyalahkan Tuhan, dia tetap bersyukur dan berdoa kepada Tuhan, dia juga tak pernah menampilkan wajah yang penuh kesedihan karna beban yang dialaminya. ya, dia menutupi segala beban yang dialaminya dari orang-orang yang ada di sekitarnya. Pernahkah kamu berpikir betapa sulitnya menyimpan beban dan menyembunyikannya dari setiap orang yang berada di dekat kita, termasuk sahabat kita sendiri? menyembunyikan semua itu tak semudah saat kamu membalikkan telapak tangan, tak seringan saat kamu memegang kapas.
 Dia.
Dia adalah orang yang paling tegar yang pernah aku temui. Jujur saja, dari sekian banyak orang yang bercerita padaku, baru kali ini aku bisa ikut meneteskan air mata saat dia bercerita tentang kisah hidupnya. Entahlah, yang kupikirkan saat itu hanyalah satu hal, dia dan segala daya yang ia punya, dengan segala cara yang telah berulang kali ia coba walaupun tahu semua itu takkan dapat mengubah semua yang terjadi dalam hidupnya, ia tetap bisa menjalani hidupnya seolah tak terjadi apa apa, tersenyum seolah tak pernah mengenal apa itu menangis, dan satu hal yang ia katakan di akhir ceritanya.
" Kamu tidak akan pernah tahu setegar atau sekuat apakah kamu, jangan pernah menyalahkan Tuhan, karna Tuhan takkan pernah memberikan cobaan melebihi batas kemampuanmu.Keep strong ! your life is a grace !"

0 komentar:

 
Aalona's Blogger Template by Ipietoon Blogger Template