Kamis, 23 April 2015

Seribu Origami


“ Sama halnya dengan seribu origami yang mewujudkan satu harapan, seribu rangkaian jala mimpi mewujudkan satu ide brilian. ”
Pernah membuat origami burung ? Pernah mencoba membuatnya sampai berjumlah seribu origami? Mungkin sebelum kita membuatnya kita punya suatu hal yang sudah lama kita inginkan. Harapan. Sebuah harapan yang sudah sejak lama tertanam dalam jati diri kita namun belum sempat terwujud. Dan dari semua harapan itulah yang membuat kita memiliki niat yang besar untuk berhasil membuat seribu origami dengan kedua tangan kita. Kedua tangan yang terus mencoba melipat sisi sisi kertas dan berakhir sempurna. Seribu origami burung telah selesai sempurna.
Bukankah sangat menyenangkan dan melegakan bisa membuat seribu origami secara sempurna? Rasa itu pasti hadir saat kita berhasil membuatnya. Namun pernahkah kalian merasa kecewa saat kalian telah membuat seribu origami sempurna namun satu harapan yang seharusnya terwujud itu takkan pernah bisa terwujud? Aku pernah. Aku pernah membuatnya. Aku pernah menaruh satu harapan didalamnya. Seribu origami burung yang sempurna namun takkan lagi sempurna. Terlalu polos memang untuk sekedar percaya pada sebuah mitos. Tapi dibalik satu harapan yang tak terwujud ada banyak pelajaran yang bisa diambil untuk kehidupan kita ke depannya. Ya, walau sempat kecewa karena gagal mendapatkan apa yang aku mau, setidaknya aku masih punya satu hal yang dapat aku bagikan dengan kalian.
Dan sekarang waktunya memutar ulang proses pembuatannya. Sedikit flashback tapi tak berarti gagal move on. Seperti dalam sebuah film, ada satu kata mutiara yang bilang begini “ ideologi itu damai, tapi sejarah itu kejam.”. bukankah itu benar terjadi? Dalam  sejarah kehidupan kita sendiri? Sejarah itu menceritakan waktu lampau. Dan waktu lampau itu sendiri, dimulai dari segala siksaan penjajah, kerja paksa, sampai sekarang mungkin kita tak merasa dijajah oleh penjajah karena kita sudah merdeka. Tapi apakah sebenarnya kita sudah benar benar merdeka? Kau tahu jawabnya? Kita masih dijajah diri kita sendiri. Dan aku rasa flashback ini sudah sangat jauh dan sangat berbasa basi bila aku tetap melanjutkan flashback itu dengan kata kata puitis. Karena jujur saja, aku tak pandai dalam merangkai kata indah seperti seorang penyair. Ya, cukup kata sederhana tapi bermakna.
Ini kesanku tentang origami. Sebuah kertas lipat biasa yang masih bersih tanpa noda seolah menggambarkan sewaktu kita kecil, kita masih anak anak dengan muka polos belum mengerti apa itu harapan, apa itu cita cita, apa itu masa depan, dan apa itu kecewa. Sampai suatu saat kertas itu mulai dilipat untuk membentuk suatu kerangka awal origami. Kita mulai mengerti tentang sebuah asa dan kita mulai menuliskannya dalam setiap lembar kehidupan kita. Setelah itu, kertas yang tadinya hanya sebuah kerangka awal kini dibentuk sedemikian rupa menyerupai seekor burung yang akan terbang, semakin rumit dan semakin sulit. Banyak diantara kita yang sering gagal dan mengeluh pada proses ini. Berapa puluh lembar yang kalian buang karena gagal mencoba proses ini? Atau mungkin kalian malah memutuskan untuk tidak melanjutkan proses ini karena kalian merasa terlalu sulit? Sama seperti kehidupan kita sekarang. Ini adalah proses utama kita untuk mencapai harapan kita, mencapai suatu kata sempurna. Terus mencoba sampai berhasil, terus terus dan terus. Dan sampai akhirnya sebuah origami terselesaikan dengan sempurna. Harapan untuk mendapatkan hasil terbaik dari usaha kita terwujud.
Itu baru satu origami, bagaimana dengan sembilan ratus sembilan puluh sembilan origami burung lainnya? Ini yang namanya tantangan. Tebarkan jala mimpimu, tangkaplah berbagai ide brilian untuk menyelesaikannya. Seribu origami mengajarkanku kalau sebenarnya sebuah harapan dikatakan terwujud dengan sempurna dilihat dari sebuah perjuangan dibalik keberhasilannya. Seberapa jauh mau berpikir, itu pula yang akan tercapai. So, what you see is what you get. Explode your self! Think and create your future. 

1 komentar:

Website Jelly Gamat mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
 
Aalona's Blogger Template by Ipietoon Blogger Template