Senin, 30 Juni 2014

Mimpi


 " It's great day... When I can see your smile in my dreams.. :') "
Dia.
Orang yang dulu takkukenal. Takkukenal senyumnya, wajahnya, namanya, sampai sifatnya. Kini telah menjadi segalanya. Entahlah, aku tak tahu kenapa itu terja. Sebuah pertemuan singkat dan perhatian yang mengawali semua itu. Perhatian yang belum pernah aku dapatkan kecuali dari ayahku sendiri. Perilaku itu.
Aku tak tahu kenapa ia melakukannya, sikapnya yang dewasa, bertanggung jawab, sopan, ramah, kegigihannya, ketaatannya. Seolah menghipnotis pikiranku menjadi teramat kagum dan terpesona padanya. Bukankah terlalu sempurna untuk dimiliki oleh seorang wanita yang berparas sederhana sepertiku?
Tapi.
Aku suka caranya. Caranya membuatku tersenyum bahagia, caranya memperhatikanku, caranya menghargai perempuan, caranya memainkan beberapa alat musik yang penuh dengan irama dan melodi.
Tapi.
Lagi lagi aku bepikir. Seberapa pantaskah aku memilikinya? memiliki yang jelas berada jauh denganku. Seberapa pantaskah aku mengaguminya? mengagumi yang jelas mengagumi yang lain. Seberapa pantaskah aku merindukannya? merindukan yang jelas tak pernah merindukanku. Dan seberapa pantaskah aku. Jika aku memimpikannya?? memimpikan yang jelas tak pernah memimpikanku.
Memandang wajahnya yang cerah, matanya yang selalu memancarkan pelangi, senyumnya yang selalu berhasil membuat semua orang ikut tersenyum besamanya. Terasa sangat indah walau hanya dalam mimpi. Mimpi yang terkadang membuatku lupa siapa aku sebenarnya di dunia nyata.
Aku tahu.
Itu takkan mungkin pernah pantas, aku masih tahu diri, aku tak bisa memilikinya, yang aku tahu, walaupun sampai akhirnya dia memang hanya ada dalam mimpiku. Sampai kapan pun, dia takkan pernah terganti.
Kini aku berharap dapat mengaguminya walau dalam mimpi. Ketika aku terbangun dari mimpiku, dia menjadi orang pertama yang membuatku tersenyum, tersenyum karna aku masih bisa melihatnya dari kejauhan tanpa satu orang pun yang tahu.

0 komentar:

 
Aalona's Blogger Template by Ipietoon Blogger Template