Sepatu ..
Jika bicara mengenai sepatu
pasti kita akan berpikiran tentang penampilan. Ya, sepatu memang sangat erat
hubungannya dengan dunia fashion. Dilihat dari fungsinya sepatu hanyalah sebuah
benda pelengkap dalam suatu penampilan. Atau sebagian orang berpikir kalau
fungsi sepatu hanya sebagai benda/alat untuk melindungi kaki kita dari benda
benda tajam yang berada di jalan,seperti paku,kaca, dan masih banyak lagi
Tapi apakah kamu pernah
berpikir bahwa kamu itu sama kayak sepatu? Atau bahkan baru kali ini kamu
berpikir seperti itu? Atau mungkin kamu berpikir, kenapa aku disamakan dengan
sebuah sepatu?
Sepatu memang kadang ada
yang mengartikan negatif. Contoh saja, ada yang berpikir kalau sepatu itu
selalu dibawah dan terinjak injak, berarti kita disamakan dengan sepatu karena
kita selalu berada di posisi bawahan,tidak bisa menjadi seorang atasan yang
baik,dan selalu dihina orang lain. Tapi , bukan itu yang aku maksud..Nah kali
ini aku mau bahas mengapa kamu disamakan dengan sepasang sepatu dalam arti
positifnya..
1.
Saling Melengkapi
Apakah
kalian pernah lihat orang yang kehilangan sepatunya yang sebelah? Jika pernah
pasti orang yang kehilangan tersebut akan mencari terus menerus sampai ketemu .
kenapa orang itu mencari sepatunya? Kenapa tidak mengganti sepatu sebelah yang
hilang itu dengan sepatu yang lain?
Kalian
pasti menjawab, karena tidak cocok, karena tidak pas, karena tidak enak
dilihat, atau mungkin ada yang menjawab karena Cuma punya itu.Jawaban kalian
benar,
Jika
sepatu sebelah kanan hilang, akankah seseorang
tetap memakai sepatu kiri yang tinggal sebelah itu dan membiarkan kaki
kanannya tidak memakai sepatu? Semua orang akan memakai sepatu secara lengkap.
Memakai yang kiri dan yang kanan, maka barulah sepatu itu dinamakan lengkap atau sepasang.
Begitu pula dengan kita, kita
diciptakan untuk saling melengkapi. Kita memang diciptakan dengan berbagai
kelebihan. Kelebihan itulah yang membuat kita bisa melengkapi kekurangan orang
lain.
Seperti seseorang yang kehilangan
sepatunya yang sebelah kiri tadi diumpamakan seperti Tuhan yang menciptakan
kita. Ia telah menciptakan sepatu sebelah kanan yaitu orang lain dengan
kekurangan dan kelebihannya. Dan kita diumpamakan dengan sepatu yang hilang
tadi. Jika kita sudah ditemukan, maka lengkaplah sepatu tadi.
2.
Saling melindungi
Kita
sudah tahu bahwa sepatu digunakan untuk melindungi kaki
kita agar tidak terkena
benda tajam. Sama halnya dengan manusia, kita diciptakan untuk melakukan hal
yang baik. Kita melakukan hal yang baik
bisa dengan menjauhkan teman teman kita dari berbagai hal yang negatif.
Contohnya pergaulan bebas, narkoba, meroko, minum minuman keras, dan masih
banyak lagi.
Dengan melakukan hal tersebut,kita sudah
melindungi nyawa teman kita. Dan
kita juga bisa melindungi/ membela teman kita yang di fitnah melakukan hal yang
tidak baik. Tetapi alangkah baiknya kita memastikan dahulu apakah teman kita
memang bersalah atau tidak. Kita tidak boleh membela kebohongan. Karena jujur
itu lebih baik daripada berbohong, walaupun terkadang jujur itu menyakitkan.
3.
Sederajat
Sepatu
pasti dipakai di bawah ( kaki ) bukan diatas ( kepala ).
Maksudnya bukan kita pasti
menjadi orang bawahan. Tetapi , jika kita perhatikan baik baik. Sepatu kanan dan sepatu kiri
dibuat sama tingginya, sama warnanya, sama modelnya. Dibuat seperti itu karena
agar terlihat serasi dan sama kualitasnya.
Begitu pula dengan kehidupan manusia, kita diciptakan
sama satu sama lain. Bukan berarti kita
sama wajahnya, sama tingginya, sama berat badannya,atau pun yang lainnya.
Tetapi maksud yang sebenarnya adalah kita diciptakan sama
derajatnya. Maka dari itu, dalam bergaul kita tidak boleh membeda bedakan
teman.
4.
Jadi pijakan bukan sandungan
Apa
maksudnya? Jadi gini maksudnya, kita sebagai makhluk sosial yang diciptakan Tuhan sebagai makhluk yang
paling sempurna diantara makhluk yang lain seharusnya bisa menjadi sebuah
pijakan bagi orang lain.
Apa
maksudnya sebagai pijakan? Kita sudah tahu bahwa sebuah pijakan adalah awal
dari suatu langkah. Langkah ke tempat yang kita tuju. Nah, seperti halnya
manusia, sering kali kita malah menjadi batu sandungan yang dapat menjatuhkan
orang lain. Contohnya jika kamu masih sekolah terkadang kamu membujuk temanmu
untuk menyontek, membolos, atau jika kamu sudah bekerja terkadang kita membujuk
rekan kerja kita untuk korupsi,berbohong pada boss, atau hal lain yang sering
terjadi.
Tetapi
kita tidak pernah bisa menjadi sebuah pijakan menuju kesuksesan orang lain.
Kita tidak bisa menjadi suatu contoh yang baik, suatu motivator bagi orang
lain. Maka dari itu, belajarlah menjadi sebuah motivasi yang baik bagi teman
teman dan rekan rekan kerjamu..
“So, jadilah sebuah sepatu
yang melengkapi ,melindungi pemakai maupun orang lain yang melihat, dan menjadi
sebuah pijakan bagi orang lain…”
--You are what you think--
0 komentar:
Posting Komentar